Selasa, 10 Oktober 2017

DANAU ANEUK LAOT

DANAU ANEUK LAOT


1.      Pengantar
Walaupun kecil kota sabang menawarkan banyak pilihan destinasi yang menarik untuk dikunjungi, terutama destinasi alam seperti pantai, gunung berapi, air terjun dan danau. Salah satu danau romantis yang menarik untuk dikunkungi adalah Danau Aneuk Laot.
Danau ini terletak di Jalan Aneuk Laot - Balohan Sabang, Jurong Putroe Ijo, Gampong Aneuk Laot. Danau Aneuk laot memiliki panorama alam yang snagat indah dan mampu memanjakan mata.Udara yang ada di kawasan danau ini masih cukup segar dan bersih karena belum terkena polusi udara. Bentuk danau yang memanjang, membuatnya menjadi cukup unik dan terkesan seperti sungai. Tak hanya itu saja, di sekeliling danau berdiri perbukitan hijau yang menjadikan suasana di sekitar danau terasa sangat sejuk dan segar walaupun di siang hari. Hingga saat ini Danau Aneuk Laot menjadi sumber air bagi masyarakat Sabang.
Selain keindahan dari Danau ini. Danau Aneuk Laot juga memiliki mitos-motos yang berkembang yang membuat orang-orang penasaran dari Danau ini.

2.      Pembahasan
Danau Aneuk Laot terletak di Jalan Aneuk Laot – Balohan Sabang, Jurong Putroe Ijo, Gampong Aneuk Laot. Sejarah dinamakannya Aneuk Laot. Menurut cerita orang-orang tua, Gampong Aneuk Laot ini merupakan salah satu Gampong tertua di Kota Sabang.
Menurut Bapak Fatwa Amri yang merupakan pemilik salah satu cafe di dekat Danau Aneuk Laot, dinamakan Danau Aneuk Laot karena   kalau kita melihat dari Atas tulisan “I Love Sabang” kita melihat seperti Laut benaran padahal di lihat dari dekat warnanya Hijau, Danau. Maka dinamakan Danau Aneuk Laot, bisa di artikan Danau Anak Laut. Danau Aneuk Laot ini sering pasang-surut, apalagi setelah Tsunami, Danau ini surut sari sebelum Tsunami. Danau Aneuk Laot ini merupakan tempat persinggahan bidadari-bidadari dari khayangan, yang namanya putri bungsu, putri ijoe, putri halus, dan kuda mas.Ketiga putri ini dikawal oleh kuda mas nya. Di bawah Danau Aneuk Laot ada kerajaan Emas. Dahulu pada zaman Dinasti Cina pernah mencoba mengeringkan Danau ini untuk melihat kerajaan Emas. Sekarang nama tempatnya Lung Cina, Lung artinya Parit. Namun, ketika pekerja mengeringkan Danau Aneuk Laot, pekerja-pekerja tersebut menemukan Ular yang sangat besar, maka itu dimakan ramai-ramai. Setelah makan Ular tersebut, pekerja-pekerja tersebut mati semuanya. Danau Aneuk Laot pada masa penjajahan Jepang merupakan Primadona karena Danau Aneuk Laot merupakan sumber air di sabang. jadi di dekat Danau Aneuk Laot ini, banyak Benteng-Benteng Belanda yang berdiri. Ketika Jepang telah menyerah kepada Belanda, semua harta Bendanya di bumihanguskan salah satunya dengan  membuangnya ke Danau. Makanya banyak masyarakat yang banyak menemukan senjata-senjata dari Danau.
Asal Usul Danau Aneuk Laot ini menurut Bapak Sulaiman Daud SPd yang menjabat sebagai panglima danau sekaligus kepala desa (Pecik), ada kaitannya dengan asal usul sabang. Nama Sabang berasal dari bahasa arab, yaitu “Shabag” yang artinya gunung meletus. Dahulu kala masih banyak gunung berapi yang masih aktif di Sabang.
Sedangkan Pulau Weh berasal dari kata dalam bahasa Aceh, ”weh” yang artinya pindah, menurut Bapak Sulaiman Daud SPd yang beredar, Pulau Weh pada mulanya merupakan satu kesatuan dengan Pulau Sumatra, yakni penyatuan daratan sabang dengan daratan Ulee Lheue. Namun pada saat itu terjadi gempa bumi yang dahsyat, keduanya terpisah seperti kondisi sekarang yang berjarak 18 mil.  Ulee Lheue di Banda Aceh berasal dari kata Ulee Lheueh Ulee artinya Kepala dan  Lheueh artinya yang terlepas. Akibat dari meletusnya gunung merapi, terbentuklah Danau Aneuk Laot.
Tanpa Danau Aneuk Laot masyarakat sabang akan berbahaya, karena Danau Aneuk Laot merupakan pendingin gunung merapi, dan sumber mata air bagi masyarakat Sabang. Danau Aneuk Laot sangat berharga bagi masyarakat sabang oleh karena itu, masyarakat sabang menjaga Danau Aneuk Laot dengan Hukum Adat dan Undang-Undang yang di buat masyarakat Sabang. Hal itu sudah di terapkan dan dilaksanakan.
Pada tanggal 6 desember 2016, kami berkunjung ke danau Aneuk Laot, Bapak Sulaiman Daud mengatakan bahwa 3 hari yang lalu, ada orang yang tertangkap meracuni danau, untuk mencuri lobster. Hal ini diselesaikan dengan Hukum Adat dan Musyawarah. Musyawarah biasa dilakukan di Balairung. Hukumannya tidak dengan pakai uang, tetapi dengan sangsi sosial, yaitu tidak boleh ke danau selama setahun kemudian di tempel di sekeliling daerah dekat danau bahwa orang yang kena hukuman tersebut tidak boleh mendekati danau Aneuk Laot.
Menurut ibuk Suwarti, yang merupakan pegawai pengaman tamu-tamu penting di sabang, masyarakat di dekat Danau Aneuk Laot ini, setiap tahunnya melakukan Kenduri untuk menghormati Danau Aneuk Laot ini. Setelah di adakan Kenduri maka Masyarakat dilarang mendekati Danau Aneuk Laot selama 3 hari. Hal itu sudah menjadi kebiasaan masyarakat Aneuk Laot. Dikatakan juga kenduri dilakukan supaya Danau Aneuk Laot ini tidak meminta tumbal, karena dahulu setiap tahunnya Danau ini selalu minta tumbal, tetapi ketika sudah diadakan kenduri untuk menghormati Danau ini, sudah jarang meminta tumbal. Jika masyarakat Aneuk Laot lalai maka malapetaka akan terjadi menimpa masyarakat Danau Aneuk Laot.
Ketika berada di dekat Danau Aneuk Laot, pantangannya kita tidak boleh bicara kasar dan bicara menyombongkan diri, serta tidak boleh melakukan tindakan senonoh, seperti perbuatan mesum. Pernah kejadian pada tahun 1990-an, di danau aneuk laot ada sepasang muda-mudi, yang  melakukan perbuatan mesum di dekat Danau Aneuk Laot, perbuatannya kemudian ketauan dengan masyarakat disini, akhirnya masyarakat Aneuk Laot membawa sepasang muda-mudi untuk diamankan tetapi mereka sudah terkena kutukan dari perbuatannya, mereka berdua tidak bisa dipisahkan, badan mereka berdua sudah tertempel. Akhirnya sepasang mdua-mudi tersebut dibawa ke Banda Aceh karena mereka orang Banda Aceh. Tetapi Keluarga mereka tidak mau mengakui lagi. Tindakan terakhir yang dapat dilakukan yaitu dengan menyuntik mati sepasang muda-mudi tersebut.
3.      Penutup
Banyaknya mitos-mitos yang berkembang di masyarakat bukan untuk menakuti orang tetapi semata-mata hanya untuk menjaga Danau Aneuk Laot. Danau Aneuk Laot ini maka diberlakukanlah Hukum Adat di masyarakat. Jika terjadi pelangggaran maka sangsinya di musyawarahkan di Balairung. Danau Aneuk Laot punya Panglima danau yang bertugas untuk menjaga danau agar terjaga keletariannya. Masyarakat Gampong Aneuk Laot jurong Putroe Ijoe mempunyai kewajiban untuk menjaga Danau Aneuk Laot dari segala ancaman yang ada, karena Danau Aneuk Laot merupakan sumber mata air masyarakat sabang dan sebagai pendingin gunung berapi di sabang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar